Selasa, 29 Juni 2010

PUISI WS RENDRA DI SALAFIYAH KAJEN PATI

di dalam pergerakan di dalam
kehebohan kehebohan,
keributan keributan sosial politik
ekonomi selalu
para ibu yang menjadi korban
tetapi,
1
JANGAN TAKUT IBU
matahari musti terbit
matahari musti tenggelam
melewati hari hari yang panas
ada kanker payudara
ada encok dan uban
ada gubernur sarapan buruh pabrik
bupati mengunyah aspal
anak anak sekolah dijadikan bonsai
jangan takut ibu,kita harus bertahan
karena ketakutan akan
meningkatka n penindasan
manusia musti lahir
manusia musti mati
diantara kelahiran dan kematian
bom atom dijatuhkan di hirosima
dan nagasaki
serdadu serdadu jepang memenggal
para patriot patriot asia
uskup membakar gereja gereja
orang hitam amerika
teroris amerika meletakkan bom di
oprahoma memanggan g orang tua
ibu ibu dan bayi bayi
di mayumi turis eropa dirampok dan
dibunuh
serdadu inggris membantai pemuda
irlandia
orang irlandia meledakkan bom di
london yang tidak aman
jangan takut ibu !
jangan mau digertak
jangan mau diancam
karena ketakutan meningkatka n
penjajahan
sungai waktu menghanyut kan
keluh kesah yang meranggas
keringat bumi menyangga
peradaban insan
menjadi uranium dan merkuri
tetapi jangan takut ibu
bulan bagai alis mata terbit di ulu
hati
prasti bimasakti berdzikir di hati
aku cium tanganmu ibu
rahim dan susumu adalah
persemaian harapan
kekuatan ajaib insan
dari zamanmu ke zamanku
2
PEREMPUA N YANG TERGUSUR
WS Rendra
hujan lebat turun di hulu subuh
disertai angin gemuruh
yang menerbangk an mimpi
yang tersangkut di ranting pohon
aku terjaga dan termangu
menatap rak buku buku
mendengar suara hujan
menghantam rumah kayuku
tiba tiba pikiran mengganti mimpi
dan terbayang wajahmu
wahai perempuan yang tergusur
tanpa pilihan ibumu mati
ketika kamu bayi
dan kamu tak pernah tahu
siapa ayahmu
kamu diasuh nenekmu yang miskin
di desa
umur enam tahun dibawa ke kota
oleh sopir taksi yang mengawinim u
karena suka berjudi ia menambah
penghasilan sebagai germo
ia paksa kamu jadi primadona
pelacurnya
bila kamu ragu dan murung
lalu kurang setoran kamu berikan
ia memukul kamu babak belur
tapi kemudian ia mati ditembak
tentara
ketika ikut demonstrasi politik
sebagai demonstran bayaran
sebagai janda dan pelacur
kamu tinggal di gubuk
di tepi kali di batas kota
gubernur dab para anggota DPRD
menggolong kan kamu sebagai
tikus got
yang menggangg u petadaban di
dalam kompesisif tempatmu tidak
ada
jadi kamu digusur dalam hujan
kabut pagi ini
apakah kamu lagi berjalan tanpa
tujuan
sambil membawa kantong plastik
yang berisi sisa hartamu
ataukah berteduh di bawah
jembatan
wah impian dan usaha
bagai tata rias yang luntur
oleh hujan mengotori wajahmu
kamu tidak merdeka
kamu adalah korban tenung
keadaan
keadilan terletak di sebrang hawai
yang dalam bahaya
yang tak mungkin kamu sebrangi
aku tak tahu secara seketika untuk
membelamu
tetapi aku memihak kepadamu
dengan sajak ini
bolehkah aku menyusun keringat
dingin dari jidatku
oh cendawan peradaban
oh teka teki keadilan
waktu berjalan satu arah saja
tetapi ia bukan garis lurus
ia penuh kelokan kelokan
yang mengejutkan
gunung dan jurang yang
mengecilkan hati
setiap kali kamu melewati kelokan
yang berbahaya
puncak penderitaan yang
menyesakka n hati
atau tiba di jurang yang berlimbah
lelah
slalu kamu dapati kedudukan yang
tak berubah
yah kedudukan kedudukan kaum
terhina
tapi aku kagum pada daya
tahanmu
pada caramu menikmati setiap
kesempatan
pada kemampuan mu berdamai
pada dunia
pada kemampuan mu dengan diri
sendiri
dan caramu merawat selimut
dengan hati hati
ternyata di gurun pasir kehidupanm
u penuh bencana
semak yang berduri
juga bisa berbunga
menyaksikan kamu tertawa
karena melihat kelucuan di dalam
ironi
diam diam aku memuja kamu di
hatiku
Dalam Acara Haul KH Ahmad
Mutamakkin
10 Muharram 1430 H
Di Perguruan Islam Salafiyah Kajen
Pati
3
IBU DI ATAS DEBU
WS RENDRA
perempuan tua yang termangu
teronggok di tanah berdebu
wajahnya bagai sepatu serdadu
ibu,ibu....
kenapa kau duduk di situ,
kenapa kamu termangu
apakah yang kamu tunggu?
jakarta menjadi lautan api
mayat menjadi arang
mayat hanyut di kali
apakah kamu tak tahu dimana kini
putramu?
perempuan tua yang termangu
sendiri
sepi
mengarungi waktu
kenapa kamu duduk disitu
ibu,ibu...
dimana rumahmu, dimana
rumahmu?
dimana rumah hukum
dimana rumah daulat rakyat
dimana ada gardu dada tentara
yang mau melindungi rakyat
tergusur
dimana pos polosi
yang mau membela para petanidari
pemerasan pejabat desa
ibu,ibu...
kamu yang duduk termangu
terapung yang bagai tempurung di
samudra waktu
berapa lama sudah kamu duduk
disitu
berapa hari, minggu, bulan
berapa puluh tahun kamu termangu
di atas debu
apakah yang kamu harapkan
apakah yang kamu nantikan
apakah harapan pensiun buruh di
desa
apakah tunjangan tentara yang
hilang satu kakinya
siapa yang menculi laba dari rotan
di hutan
siapa yang menjarah kekayaan
lautan
ibu,ibu...
dari mana asalmu
apakah kamu dari Ambon, dari
Aceh, dari Kalimantan, dari Irian
nusantara, nusantara...
untaian zamrud yang tenggelam di
lumpur
pengantin yang koyak koyak
dandananny a
dicemaskan tangan asing
tergolek di kebon kelapa yang kaya
raya
indonesia, indonesia...
kau lihatlah ibu kita duduk disitu
teronggok di atas debu
tak jelas menatap apa
mata kosong tapi mengandun g
tuntutan
terbatuk batuk
suara batuk
seperti ketukan lemah di pintu
tapi mulutnya terus membisu
indonesia, indonesia...
dengarlah suara batuk itu
suara batuk ibu ibu
terbatuk batuk
suara batuk
dari sampah sejarah yang hanyut di
kali
10 Muharram 1340 H
Perguruan Islam Salafiyah Kajen
Pati
4
ORANG ORANG MISKIN
Oleh : WS Rendra
orang orang miskin di jalan
yang tinggal di dalam selokan
yang kalah di dalam pergulatan
yang diledek oleh impian
janganlah mereka ditinggalkan
angin membawa bau baju mereka
rambut mereka melekat di bulan
purnama
wanita wanita bunting berbaris di
cakrawala
mengandung buah jalan raya
orang orang miskin
orang orang berdosa
bayi gelap dalam batin
rumput dan lumut jalan raya
tak bisa kau abaikan
jika kau remehkan mereka
di jalan kamu akan diburu
bayangan tidurmu akan penuh
igauan
dan bahasa anak anakmu sukar kau
terka
jangan kau bilang negara ini kaya
karena orang orang miskin
berkembang di kota dan di desa
jangan kau bilang dirimu kaya
jika tetanggamu makan bangkai
kucingnya
lambang negara ini mustinya
terompah dan beladu
dan perlu diusulkan
agar tata negara mataram
jangan dikedepanka n raknya
orangborang miskin masuk ke
dalam tidur makanboran g orang
perempuan bunga raya menyuapi
putramu
tangan tangan kotor dari jalanmu
mereka tak bisa kamu hindarkan
jumlah mereka tak bisa kau mistik
dari nol
mereka akan menjadi pertanyaan
yang mencegat ideologimu
gigi mereka yang kuning
akan meringis di muka agamamu
kuman kuman sipilis dan TBC dari
ganggang gelap
akan hinggap di gorden presidenan
dan buku progama gedung
kesenian
orang orang miskin berbaris di
sepanjang sejarah
bagai udara panas yang slalu ada
bagai gerimis yang slalu
membayang
orang orang miskin mengangkat
pisau pisau mereka
tertuju ke dada kita
atau ke dada mereka sendiri
oh... kenangkan
orang orang miskin juga berasal dari
kemah ibrahim
http://www.facebook.com/
arson.falseto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar